6 Jenis Cara Penyambungan Antar Pipa. 2 Diantaranya Tidak Banyak Yang Tahu

  • Admin
  • 10 Dec 2022

Cara menyambung pipa besi yang umumnya diketahui oleh banyak orang adalah dengan pengelasan.

Faktanya, ada beberapa alternatif cara menyambung pipa logam selain pengelasan. Dan masing-masing teknik penyambungan tersebut tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan.

Berikut ini adalah ulasan lengkap 6 jenis cara penyambungan antar pipa logam.

1. Teknik penyambungan las (butt welding)

Cara ini sangat umum dilakukan dan biasanya menjadi pilihan utama untuk menyambung pipa besi maupun pipa logam lainnya.

Sambungan las memiliki ketahanan terhadap bocor yang cukup baik selama pengelasan dilakukan dengan benar. Untuk mengetes kualitas penyambungan las, anda dapat menggunakan alat radiografi.

Sedangkan kelemahan dari jenis sambungan las adalah adanya gangguan aliran fluida yang diakibatkan oleh residu las di dalam pipa. Residu atau lekukan di dalam pipa ini tentu saja tidak dapat dibersihkan.

Pada beberapa kasus pemasangan pipa, pengelasan bisa saja sulit untuk dilakukan karena kondisi medan. Misalnya pada area yang sempit seperti pada sudut ruangan yang penuh dengan instalasi utility lainnya.

Saat ini sambungan pipa dengan cara mengelas sudah mulai ditinggalkan pada jalur pipa air bersih untuk konsumsi. Karena ada kekhawatiran akan kontaminasi dari residu las pada bagian dalam pipa. Selain itu juga, pipa untuk air bersih sudah banyak yang menggunakan pipa PVC, pipa HDPE dan pipa PP-R.

2. Teknik penyambungan Drat/Ulir (Thread/Screw Joint)

Teknik penyambungan ulir biasanya digunakan pada instalasi jalur pipa di area yang tidak mengijinkan adanya pengelasan. Misalnya seperti pada kilang minyak atau pada pom bensin.

Sistem sambungan drat dulu sering digunakan pada pipa air perumahan dimana penggunaan pipa galvanis masih umum.

Sambungan drat sangat mudah untuk dilakukan, hanya saja membutuhkan mesin senai untuk membuat drat atau ulir pada pipa.

Beberapa supplier pipa ada juga yang menjual pipa besi yang sudah ada drat-nya. Atau anda dapat meminta pada supplier pipa besi untuk membuat drat pada pipa yang anda pesan dengan biaya tambahan.

Kelemahan teknik penyambungan pipa menggunakan drat adalah pada kekuatan sambungannya yang kurang baik apabila ulir pipa yang dibuat tidak presisi dan lagi apabila penggunaan seal yang tidak baik.

Sistem sambungan drat tidak dapat diaplikasikan untuk jalur perpipaan yang korosif karena biasanya menggunakan pipa dengan lapisan anti karat, sedangkan membuat drat pada pipa tersebut secara otomatis akan menghilangkan lapisan anti karatnya.

Selain itu juga teknik sambungan pipa yang menggunakan drat tidak dapat dipakai pada jalur pipa bertekanan tinggi, karena kekuatan kerja pipa menurun akibat adanya kikisan pada ulir yang memakan ketebalan pipa.

Ukuran pipa yang dapat dibuat drat pada bagian ujungnya juga biasanya hanya untuk diameter kecil saja karena keterbatasan mesin senai.

3. Teknik sambungan soket (socket joint)

Sambungan socket paling mudah anda temukan pada sistem perpipaan plastik misalnya saja pada pipa PVC, HDPE dan PP-R.

Pada produk-produk pipa PVC saat ini biasanya sudah tersedia mof (socket) pada ujung pipanya (berbentuk menggelembung lebih besar) agar pengguna tidak perlu menggunakan socket tambahan. Lain halnya pada pipa HDPE dan pipa PP-R, socket wajib digunakan untuk penyambungan lurus antar pipa.

Jenis pipa logam yang umumnya menggunakan sambungan socket adalah pipa AC (pipa tembaga).

Kelebihan jenis sambungan pipa yang menggunakan socket adalah dapat dipasang dengan lebih presisi daripada sambungan las. Selain itu, sambungan yang menggunakan socket tidak meninggalkan residu pada bagian dalam pipa.

Sedangkan kelemahan sambungan socket adalah potensi adanya celah di antara pipa yang dapat membuat gangguan aliran fluida dan juga berpotensi menyebabkan karat dan penumpukan di area celah.

4. Teknik penyambungan flange (flanged joints)

Selain sambungan las dan socket, sambungan pipa menggunakan flange merupakan salah satu yang sering digunakan juga.

Penyambungan pipa yang menggunakan flange umumnya diperuntukkan pada koneksi valve dan pompa. Namun tidak menutup kemungkinan sambungan flange juga dipergunakan pada jalur pipa yang non-permanen.

Sambungan flange sangat memudahkan proses maintenance pada sistem perpipaan apabila valve atau pompa mengalami kerusakan. Teknisi hanya perlu melepas mur dan baut flange agar dapat melakukan servis atau penggantian.

Baca juga: 6 Jenis Flange Yang Sering Digunakan Di Proyek

Kekurangan sistem penyambungan menggunakan flange adalah persentasi kebocorannya biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan sistem penyambungan las. Hal ini untungnya dapat diminimalisir dengan menggunakan gasket yang tepat.

5. Jenis sambungan spigot (spigot joint)

Teknik penyambungan ini dilakukan dengan cara memasukkan pipa pada ujung pipa lainnya yang memiliki lekukan seperti socket.

Sistem penyambungan spigot merupakan cara penyambungan pipa yang paling mudah. Kelebihan lainnya dari sambungan ini adalah dapat mengoreksi kesalahan posisi pada saat pemasangan pipa (miss alignment).

Sayangnya sambungan tipe ini tidak dapat menahan tekanan yang terlalu tinggi, sehingga hanya digunakan untuk jalur perpipaan tekanan rendah saja.

6. Sambungan buttress (buttress joints)

Ini adalah teknik penyambungan pipa yang langka dan jarang digunakan.

Cara kerjanya sebenarnya mirip dengan teknik penyambungan flange, dimana kedua ujung pipa disatukan, ditekan dan dikunci oleh gerigi pada sambungan.

Pada pipa PVC, jenis penyambungan ini digunakan untuk pipa SNI tipe rubber ring joint.

Kelebihan sistem penyambungan ini adalah mudah untuk dilakukan, mirip dengan sistem penyambungan socket atau spigot.

Sambungan Pipa PVC Menggunakan Solvent Cement (Lem PVC)

Berbeda dengan penyambungan pipa logam yang biasanya mengandalkan las maupun sambungan mekanis (mechanical joint), sambungan pada pipa PVC menggunakan cara kimiawi yaitu dengan menggunakan solvent cement.

Walaupun sering disebut lem PVC, sebenarnya solvent cement ini memiliki fungsi untuk menyatukan area permukaan pipa yang disambung secara kimiawi. Jadi bukannya merekat, tapi menyatu.

Bisa dibilang sistem penyambungan solvent cement ini adalah las kimiawi.

Demikianlah ulasan kami mengenai cara-cara menyambung pipa. Semoga dapat menambah wawasan anda sekalian.

Social Share